Banjir Melanda Bone Bolango, Sebanyak 60 KK Atau 238 Jiwa Terkena Dampak Dan Satu Jembatan Rusak
Jakarta - Banjir terjadi di dua desa Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango,
Provinsi Gorontalo, Rabu (8/9), sekitar pukul 10.00 waktu setempat.
Sebanyak 60 KK atau 238 jiwa terdampak dan satu jembatan rusak akibat
banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone Bolango telah
melakukan penanganan darurat dengan melakukan distribusi bantuan
logistik kepada warga terdampak. BPBD bekerja sama dengan pemerintah
desa menyiapkan balai desa sebagai pos pengungsian.
"Belum ada warga yang dievakuasi, tetapi kami telah menyiapkan balai
desa setempat untuk tempat evakuasi sementara,"kata Kepala Bidang
Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bone Bolango, Anita, Kamis
(9/9).
Selain pemerintah desa, BPBD Kabupaten Bone Bolango juga mendapat
bantuan dari TNI, Polri, Dinas Sosial, dan Tagana untuk melakukan
pembersihan product sampah yang terbawa oleh banjir.
Dalam peristiwa banjir ini, tidak ada laporan korban jiwa. Banjir dipicu
hujan dengan intensitas tinggi pada Rabu (8/9) dini hari, pukul 04.00
hingga 10.00 WITA.
Berdasarkan pantauan inaRISK, Kecamatan Bone bukan wilayah yang berada
pada kawasan bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. Kondisi ini
perlu mendapatkan perhatian pemerintah daerah untuk mengidentifikasi
bahaya dan risiko ke depan.
Namun demikian, wilayah Bone termasuk
kabupaten dengan potensi bahaya tanah longsor pada kategori sedang
hingga tinggi.
Sedangkan pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
(PVMBG), Kecamatan Bone berada pada potensi gerakan tanah dengan
kategori menengah hingga tinggi. Kondisi topografi dan curah hujan
tinggi menjadi indikator yang patut diwaspadai saat memasuki musim hujan
September ini.
Sementara itu, terdapat 12 kecamatan di Kabupaten Bone Bolango yang
berada pada potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan
wilayah Gorontalo memasuki musim hujan pada September hingga November
2021. Prakiraan dini cuaca BMKG mencatat wilayah Gorontalo berpotensi
hujan lebat yang disertai petir atau kilat serta angin kencang selama
dua hari, mulai tanggal 9 hingga 10 September 2021.
Menghadapi musim hujan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat
meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya
hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan
angin kencang.
"Kesiapsiagaan komunitas dapat membantu dalam menginformasikan
peringatan dini melalui kearifan lokal yang hidup dimiliki, seperti
menginformasikan curah hujan tinggi yang berada di hulu kepada mereka
yang tinggal di kawasan yang lebih rendah atau hilir,"kata Plt. Kepala
Pusat Information, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul
Muhari.
Komentar
Posting Komentar