Kemenkes Minta Masyarakat Indonesia Tetap Waspada, Mengingat Gelombang Ketiga Covid-19 di Eropa

Jakarta Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan gelombang ketiga Covid-19 terjadi di sejumlah negara Eropa. Kondisi itu membuat sebagian besar benua Eropa terpaksa melakukan lockdown.

Nadia mengingatkan situasi Covid-19 yang terjadi di Eropa harus menjadi pembelajaran bagi Indonesia. Masyarakat, kata dia, harus menekan mobilitas agar kasus Covid-19 tidak meningkat.

"Tentunya kita tidak ingin Indonesia masuk pada kondisi ini. Kewaspadaan kita, kerja sama kita, dukungan dari seluruh masyarakat, kita bekerja sama bahu menekan laju penularan dan mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Jumat (30/4).

Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan ini menyebut, Indonesia memang belum mengalami lonjakan kasus Covid-19 cukup signifikan. Namun, dalam beberapa hari terakhir ini kasus Covid-19 cenderung meningkat.

Dia mengambil contoh per 29 April 2021, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 5.833. Padahal pekan sebelumnya, kasus positif Covid-19 hanya bertambah sekitar 4.000 hingga 5.000.

"Kemarin angkanya melonjak 5.833 kasus. Artinya ada tambahan sebanyak 600 kasus. Ini tentunya menjadi alarm bagi kita," jelasnya.

Selain kasus positif, kasus kematian Covid-19 juga meningkat. Dalam sepekan terakhir, kasus kematian Covid-19 meningkat sebesar 20 persen.

Di saat yang bersamaan, kata Nadia, pasien Covid-19 yang menjalani perawatan intensif di rumah saki meningkat.

"Begitu juga rawat inap di rumah sakit terjadi peningkatan sebanyak 1,28 persen. Sementara jumlah spesimen kalau kita lihat masih 12,25 persen," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Penelitian Telah Menemukan Virus HIV Varian Baru, Lebih Cepat Menular dan Berkembang Menjadi AIDS

Akibat Banjir Yang Menerjang Dan Merusak Objek Wisata Crystal Bay di Nusa Penida, Bali

Akibat Cuaca Ekstrem, Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Hingga 31 Maret 2022